Minggu, 23 Desember 2012

Bagaimana Pendapat Kami tentang Poligami???

Menarik, obrolan di fb. Oke, ku tulis ulang lagi disini, ^^
inilah sebener'y curahan hati kami para perempuan,.....
Berawal dari status yang ku buat kayak gini:
"Malam ini baca Catatan Hati Seorang Istri by Asma Nadia ditemani dengan secangkir teh hangat.
Mengingakan kembali akan sifat dasar laki-laki. Ya, laki-laki tetaplah laki-laki. Kodrat itulah yang dimiliki mereka. Tapi tahukah? Bahwa jika pernyataan Nabi tentang keberatan dan kemarahan beliau ketika Fathimah akan dipoligami oleh Ali ini dijadikan dasar, maka bisa dipastikan yang sunnah justru adalah tidak mempraktikkan poligami karena itu yang tidak dikehendaki Nabi.
# Renungan 0.0"

Dan ini adalah komen2'y,..
Ijal [Fitrizal Kholid]: Pernikahan itu ya tidak hanya bersatunya dua individu dalam satu rumah, namun juga bersatunya 2 keluarga dengan hubungan baru. Adanya poligami lebih sering tidak melibatkan keluarga besar, hanya berdasar ego seorang individu saja.

Me [Naya Ardiani Khairunnisa]: Bagaimanapun, poligami akan menyakiti hati perempuan, dan juga menyakiti hati orangtuanya.

Ijal: Dan yang sering dilupakan adalah dampak untuk anak-anak (jika udah punya anak), mereka harus menanggung beban ekstra di usia yang masih muda/kecil.

Rani [Ranni Binti Taslim]: Kayaknya kemaren ada yang tanya aku mw dipoligami atau gak? Menurut kisah nyata yang pernah aku dengar lansung dari pihak yang dipoligami, secara fisik ketika tidak di depan mata memang dia bisa berkata ikhlas kalo suami'y menikah dengan wanita lain, namun ketika hal itu terjadi di depan mata (suami mendekati istri kedua) wooowwww,.. rasanya sangat sakit sekali katanya. Sebesar apapun kita berusaha ikhlas, sepertinya luka itu akan tetap membekas.

Me: Jadi inget ucapan'y Anna Althafunnisa di film KCB, syarat yang diajukan ke Furqon, bahwa aku ingin menjadi seperti Fathimah, yang seumur hidup'y tidak pernah dimadu oleh Ali,... Iya, pasti ada luka, dan lagi-lagi, wanitalah yang dipercaya oleh Allah untuk lebih kuat dan tegar untuk menerima takdir ini.

Lely [Mutiara Kafina]: Betul,.. betul,.. hehe,. ehm, sebuah pernikahan emang harus ada persetujuan dari kedua belah pihak karena sebuah pernikahan tidak hanya antara suami dan istri saja. Tapi juga ada keluarga dari kedua belah pihak,.. Jadi seorang suami harus bisa menerima keluarga istri begitupun sebaliknya,.. seorang istri pun harus bisa menerima keluarga suami'y,. karena tidak bisa dipungkiri bahwa setelah menikahpun kiang masih juga melibatkan keluarga untuk dimintai pendapat untuk sebuah masalah,.. Ehm,.. poligami,.. kata poligami emagn gampang diucapkan, namun begitu susah untuk direalisasikan,.. Pertanyaannya adalah, apakah seorang suami bisa berlaku adil kalau dia berpoligami, sementara satu istri aja tidak bisa adil, apalagi kalau punya dua istri,.. itulah yang sebenar'y ditakutkan,. tidak bisa berlaku adil terhadap istri2'y. Istrilah yang sangat dirugikan dalam hal ini. Maka itu pandai2lah kita dalam mencari seorang imam buat keluarga kita. Jangan sampai imam yang seharusnya melindungi dan menyayangi kita malah akan membuat kita menderita,.. Selalu libatkan Allah untuk semua urusan kita,. Ingatlah bahwa Allah tidak sekalipun meninggalkan kita,. Umatnya yang selalu mendekatkan diri padaNya,.. Maaf banyak tulisan yang salah,.. iPad'y da di sett b.ingris soalnya,...

Ijal: Biasa'y orang-orang yang berpoligami itu yang udah mulai mapan kehidupannya,.. Sempet terbesit pemikiran: kalau seorang suami berpoligami dengan wanita yang lebih cantik, lebih muda dari istri pertamanya, kenapa istri pertamanya tidak mensyaratkan saja? Syarat'y: semua harta bersama yang diperoleh harus dibalik namakan kepada anak-anak dan istri pertamanya, jadi dia menikah dengan istri kedua dimulai dari nol. Bukan bermaksud istri pertama itu matrealis, namun terkadang adanya celah untuk poligami juga karena kehidupan materi yang sudah cukup mapan. Hahahaha

Me: Ahahaha,.. ya jal,. betul juga tu,. Iya, ya,.. terkadang suami itu lupa akan perjuangan bersama'y berssam istri pertama'y itu. Seolah mereka lupa, bahwa mereka menjadi hebat seperti sekarang inipun tidak terlepas dari dukungan dari istri pertama'y,..
Me: Siiip,.. sepakat banget sama Mutiara Kafina. :) Lely, ada buku bagus yang kudu dibaca oleh para wanita ni, judul'y Catatan Hati Seorang Istri karya'y Asma Nadia,.. :) Kalo dah balik ke indo, cari buku itu ya,.. ^^

Ijal: Mba Mutiara Kafina, setuju sama mba,.. tapi sebener'y walau suami dekat sama Allah, selalu taat beribadah, itu juga bukan jaminan juga, seperti salah satu kisah di catatan hati seorang istrinya mb asma nadia. yaaa walau mungkin kasus seperti itu jarang terjadi, jadikan itu pelajaran buat kita semua untuk lebih berhati-hati aja. hehehee

Lely: Iya,. Naya Ardiani Khairunnisa,. sebetulnya para suami harus tau bahwa dibalik suksesnya para suami itu ada doa dan dukungan dari istri yang hebat,.. istri shalelah,.. Ya deh, insyaallah besok cari buku itu,.. Hehehe,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar